HARIANMERDEKA.ID,Boyolali – Sebuah jembatan yang
menghubungkan kampung Pusung-Surodadi di Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali
Kota, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ambrol, tnamun
dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Boyolali Arief Gunarto, ambrolnya Jembatan
Pusung di Banaran tersebut terjadi sekitar pukul 06.15 WIB, dan saat kejadian
tidak ada kendaraan yang melintas sehingga tidak sampai ada korban.
Arief Gunarto mengatakan pihaknya sudah
mengecek ke lokasi, dan jembatan tersebut ambrol karena salah satu ujung
gelagar jembatan runtuh jatuh ke dasar sungai.
Jembatan Pusung tersebut dibangun pada
2019 dengan anggaran sebesar Rp1,265 miliar. Jembatan itu, memiliki panjang
bentangan sekitar 16 meter dan lebar 5 meter, sedangkan tinggi jembatan dari
dasar sungai sekitar 10,5 meter.
“Jembatan ini, pondasi penyangganya ada
yang patah akibat tergerus arus sungai pada musim hujan saat ini. Jembatan itu
dalam masa pemeliharaan,” katanya.
Dia mengatakan pihaknya sebenarnya sudah
menemukan ada retakan pada abutment jembatan, pada Selasa (18/2). Kondisi itu,
sudah disampaikan kepada pihak rekanan agar segera diperbaiki dengan menutup
retakan itu.
Namun, kata dia, kondisi cuaca dengan
hujan sangat tinggi arus banjir sering menggerus retakan semakin lebar.
“Kami menganalisa air masuk ke retakan
itu, dan menyebabkan tekanan dan itu mendorong abutment, sehingga kemudian
runtuh ke dasar sungai.” katanya.
Menurut dia, runtuhnya gelagar dan plat
jembatan tersebut kemungkinan terjadi secara pelan-pelan dan tidak langsung
patah. Hal itu karena gelagar dan plat jembatan masih dalam kondisi utuh.
“Gelagar itu, masih bisa dimanfaatkan lagi dengan metode pelaksanaan tertentu,”
katanya.
Ia menjelaskan, jembatan Pusung tersebut
masih dalam pemeliharaan rekanan hingga tanggal 2 Juni mendatang sehingga
menjadi tanggung jawab rekanan, dan mereka bersedia untuk segera melaksanakan
perbaikan. “Rekanan sudah mulai turun lapangan untuk memperbaiki jembatan
ambrol itu,” katanya.
Putusnya jembatan yang menghubungkan
kampung Pusung-Surodadi di Kelurahan Banaran tersebut untuk sementara tidak
bisa digunakan dan Polisi sudah menutup jalur dengan memasang pita polisi agar
kendaraan tidak melintas. (fid/ant/Red)