Sri Mulyani Optimis Kabupaten Klaten Sebagai Penyangga Pangan Nasional

Sri Mulyani pada saat Panen Raya padi Trisakti 

HARIANMERDEKA.ID,Klaten-Meskipun dimasa Pandemi Cobid-19,Kabupaten Klaten masih dikukuhkan sebagai Kabupaten Penyangga pangan Nasional. 
Terbukti, Memasuki masa panen kedua 2020, produktivitas beras di Bumi Besinar ini masih sangat aman bahkan mengalami surplus beras hingga 101 ribu ton. 

Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, dirinya optimis Kabupaten Klaten sebagai lumbung pangan Jawa Tengah. Meskipun di tengah pandemi Covid - 19.Kabupaten Klaten mengalami surplus. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani pada saat melaksanakan panen padi varietas Trisakti di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari. 

“Panen raya padi Trisakti di Duwet, Wonosari, ini menjadi kebanggaan. Sebab di tengah pandemi virus corona, para petani Klaten masih bisa panen. Bahkan kabupaten Klaten mencapai surplus beras 101 ribu ton beras. Capaian ini harus dipertahankan agar Kabupaten Klaten tetap sebagai lumbung pangan Jawa Tengah dan nasional” tegas Sri Mulyani. Kamis (31/07).

Dirinya berharap agar setiap desa di Klaten memiliki lumbung pangan desa. Hal ini dimaksudkan jika terjadi kelangkaan beras, petani masih punya cadangan pangan. Padi Trisakti sendiri menjadi varietas baru yang perlu dikembangkan di masa sulit seperti ini sehingga masih bisa menolong nasib petani.

“Saya berharap demplot padi Trisakti agar dilanjutkan dan dikembangkan. Kalau perlu ditanam serentak” harap Sri Mulyani.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten Widiyanti saat mendampingi Bupati Klaten saat panen raya mengatakan, luas lahan pertanian di Klaten sekitar ada 72.000 hektar. Untuk Wonosari sendiri sekitar 2.000 hektar dan mampu mendukung swasembada pangan di Klaten.

“Padi Trisakti setiap hektar mampu menghasilkan 6 ton gabah basah atau 5,2 ton gabah kering giling. Sesuai instruksi Bupati Klaten, demplot pengembangan padi Trisakti akan dilanjutkan sebanyak tiga kali. Saat ini sementara panen padi Trisakti masih terbatas yakni 5 petak atau sekitar 1 hektar. Padi Trisakti memiliki keunggulan khusus yakni umurnya yang pendek 75 hari dan tahan wereng” terang Widianti.