Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono :Keterlibatan Masyarakat Menjadi Kunci Meminimalisir Bencana



HARIANMERDEKA. ID, Banyumas-Dalam masa pandemi yang berkepanjangan saat ini, PMI Kabupaten Banyumas terus melakukan upaya penanggulangan bencana. Dalam rangka untuk  memperkuat kekuatan PMI merekrut relawan baru sebagai anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat).

Sebelum melaksanakan tugas dilapangan, sebanyak 20 orang calon  anggota Sibat tersebut mengikuti pelatihan di bantaran Sungai Banjaran Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat pada Minggu (02/08). Seusai mengikuti pelatihan, relawan yang baru tersebut  dilantik oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.

Wakil Bupati  Sadewo Tri Lastiono berharap anggota Sibat yang beru mampu mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapatnya selama pelatihan dan dapat membantu peran PMI dalam penanggulangan bencana khususnya diwilayah perkotaan.

Menurut Sadewo, keterlibatan masyarakat menjadi kunci penting untuk meminimalisir bencana.

“Saya menyambut baik atas dilantiknya anggota SIBAT, ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya untuk membantu memaksimalkan tugas pemerintah untuk mengantisipasi timbulnya bencana maupun mengurangi resiko akibat dari datangnya sebuah bencana. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta pelibatan segenap komponen masyarakat menjadi kunci penting untuk meminimalisir resiko akibat dari adanya bencana yang datang ditengah-tengah kita,” katanya.


Lebih lanjut, Kata dia, untuk kedepan kegiatan semacam ini  untuk ditingkatkan lagi, sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Banyumas yang sadar bencana.

Sementara, salah satu Pengurus PMI Kabupaten Banyumas Ariono mengatakan SIBAT merupakan bagian dari relawan PMI dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana.

“Pembentukan SIBAT merupakan program kerja PMI Kabupaten Banyumas untuk membentuk relawan yang siap terjun langsung dalam kegiatan PMI khususnya dalam kegianan kebencanaan, baik dalam upaya penanggulangan maupun penanganan saat terjadi bencana. SIBAT kami dirikan khususnya diwilayah-wilayah yang rawan yang rentan terjadi bencana, seperti di wilayah bantaran sungai banjaran ini yang rentan terkena bencana banjir/luapan air sungai,” jelasnya.