Cegah Stunting, Pemkab Kedal Gelar FGD




HARIANMERDEKA.ID,Kendal– Dalam upaya mendukung terwujudnya keluarga yang berkualitas, perlu adanya pembinaan program pembangunan keluarga di setiap siklus kehidupan. Mulai dari masa balita, remaja, dewasa, hingga usia lanjut.


Dalam upaya penanganan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar  acara focus group discussion (FGD) percepatan penurunan stunting di Tirto Arum Baru Kendal, Senin (26/04).


Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal Moh Toha mengatakan pada masa balita, terutama sejak dalam kandungan hingga usia di bawah dua tahun, proses tumbuh kembang anak menjadi modal awal untuk kesehatan dan kesuksesannya di masa mendatang. Dengan demikian, seorang anak bisa terhindar dari stunting.


Lebih lanjut, kata dia , stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam waktu yang lama ditandai dengan tubuh pendek (kerdil), yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah nonnal serta produktivitas rendah.


Dijelaskan , tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi. Hal ini karena sumberdaya manusia yang mengalami stunting memiliki kualitas lebih rendah, dibandingkan dengan sumberdaya manusia normal.


“Jumlah balita stunting di Kabupaten Kendal mencapai 4.347 orang, dengan sebaran terdapat di 34 desa dan kelurahan. Karenanya, diperlukan upaya bersama, saling bersinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, supaya angka stunting di Kabupaten Kendal dapat diturunkan,” jelas sekda.


Moh Toha berharap, melalui FGD ini dapat memberikan langkah awal persiapan bagi Kabupaten Kendal yang direncanakan menjadi lokus permodelan, agar Kendal bebas dari stunting.


“Saya berharap diskusi hari ini membahas bagaimana menyamakan persepsi terkait stunting, seperti apa dan bagaimana mengatasinya,” harapnya.