Karang Taruna Purwokerto Wetan Berlatih Pengomposan Lewat Biopori

 




JATENG.HARIANMERDEKA.ID- Purwokerto-Sebanyak 20 pengurus dan anggota Karang Taruna Dharma Surya Kelurahan Purwokerto Wetan Kecamatan Purwokerto Timur mengikuti pelatihan pengomposan sampah organik melalui media biopori, Sabtu (26/6/2021) di kelurahan setempat. Diharapkan dengan pelatihan ini bisa mengurangi sampah organik melalui media biopori di daerah perkotaan.

Turut hadir dalam kegiatan Ketua Karang Taruna Kecamatan Purwokerto Timur Kukuh Prasetyo, Pengurus Karang Taruna Kabupaten Banyumas Bidang Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Sasmiko Adi, Bayu Subrata dan Sadono Jati.

Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Karang Taruna Kabupaten Banyumas Sasmiko Adi mengatakan pelatihan diikuti oleh pengurus dan anggota Karang Taruna Dharma Yuda Kelurahan Purwokerto Wetan sejumlah 20 orang. Menurutnya kegiatan ini merupakan aspirasi dari anggota DPRD Kabupaten Banyumas Atik Lutfiyah, melalui Dunas Lingkungan Hidup 

"Pemateri pada pelatihan ini adalah Bapak Wardoyo,S. IP selaku Kabid persampahan, kemudian Ibu Atik Lutfiyah anggota komisi IV DPRD Kabupaten Banyumas dan Bapak DR. Ruli selaku Dosen Faperta Unsoed," tambahnya

Miko menambahkan bahwa pelatihan pembuatan biopori sebagai resapan air dan penghasil kompos dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi anggota dan pengurus karang taruna ingin membuat biopori dan kompos, namun tidak memiliki pengetahuan dalam membuatnya. Biopori juga bisa mengurangi genangan air pada saat hujan. Untuk itulah pengurus karang taruna menggandeng anggota DPRD dan Dinas Lingkungan Hidup melakukan pemberdayaan dengan melatih warga karang taruna untuk membuat lubang biopori yang dapat difungsikan sebagai lubang resapan dan menghasilkan pupuk kompos. 

"Nantinya produk biopori berupa kompos akan dapat dirasakan langsung oleh warga. Sehingga harapan warga menjadi kampung hijau dapat tercapai," katanya

Anggota karang taruna terlihat antusias dengan adanya pelatihan biopori dan menghasilkan sejumlah lubang biopori, resapan air, dan pupuk kompos. 

"Dengan adanya biopori yang dapat menghasilkan kompos diharapkan dapat memudahkan pemupukan tanaman toga dan tanaman hias serta mendukung sebagai rintisan lingkungan hijau," pungkasnya